Puisitentang alam yang rusak bertambah panasnya dunia inisemakin tak terasa sejuknya anginsemakin tak terdengarnya kicauan nyanyian alamsemakin hilang jernihnya air sungaihanya keringat manusia serakah yang sering menetes dibumidan semakin keringnya tanah yang dia pijaktak ada lagi pohon yang tumbuh, hanya gedung yang sanggup bertahan saat inikemana manusia yang dulu merindukan

Alam yang Indah Kini Rusak Alam yang dulu indah kini semakin rusak. Banyak yang tidak peduli akan lingkungan dan membuang sampah sembarangan. Apakah kita tidak merasa prihatin dengan kondisi alam yang semakin memburuk ini? Kita harus menyadari bahwa alam adalah rumah kita. Tanpa alam yang sehat, kita tidak bisa hidup dengan nyaman. Dari sini, saya ingin menyampaikan pesan melalui puisi yang saya buat. 1. Alam yang Dulu Hijau Dulu hijau pepohonan di tepi jalan Kini tumbang bergelimpangan Tak ada lagi yang peduli Cukup menikmati aspal yang halus 2. Hutan yang Dulu Hijau Dulu hijau hutan di sepanjang jalan Kini gundul dan tandus Tak ada lagi yang peduli Cukup membeli kayu yang mahal 3. Pantai yang Dulu Indah Dulu indah pantai yang bersih Kini kotor dan penuh sampah Tak ada lagi yang peduli Cukup menikmati pemandangan indah di instagram 4. Gunung yang Dulu Megah Dulu megah gunung yang menjulang tinggi Kini terkikis dan berlumpur Tak ada lagi yang peduli Cukup menikmati pemandangan dari kejauhan 5. Sungai yang Dulu Jernih Dulu jernih sungai yang mengalir deras Kini keruh dan penuh limbah Tak ada lagi yang peduli Cukup membuang sampah sembarangan Perlindungan Alam Wajib Dilakukan Tulisan di atas adalah kenyataan yang sering kita temui di sekitar kita. Terlihat sepele, namun apabila ditumpuk-tumpuk, dampaknya sangat besar bagi lingkungan. Kita harus menyadari bahwa alam adalah anugerah Tuhan yang harus kita jaga dan lindungi. Kita harus menghargai keberadaannya dan tidak merusaknya. 6. Pendidikan Lingkungan Kita harus memberikan pendidikan lingkungan sejak dini kepada anak-anak. Sehingga mereka tahu betapa pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. 7. Memilah Sampah Kita juga harus memilah sampah sejak dari rumah. Sampah yang bisa didaur ulang harus dipisahkan dari sampah organik. Dengan cara ini, kita bisa membantu mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. 8. Menghemat Energi Kita juga harus menghemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak digunakan. Hal ini bisa membantu mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. 9. Menanam Pohon Kita juga bisa menanam pohon di rumah atau di lingkungan sekitar. Pohon bisa membantu mengurangi polusi udara serta memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. 10. Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan Kita juga bisa menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti sepeda atau kendaraan listrik. Dengan cara ini, kita bisa membantu mengurangi emisi gas yang berbahaya bagi lingkungan. Bergerak Bersama Untuk Alm Lingkungan yang Lebih Baik Lingkungan yang sehat adalah hak semua makhluk hidup. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama untuk menjaga dan melindungi lingkungan agar tetap sehat dan lestari. Bergeraklah bersama untuk melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan. Kita bisa bergabung dalam komunitas peduli lingkungan atau membuat gerakan lingkungan di lingkungan tempat tinggal kita. Semoga puisi ini bisa menjadi pengingat bahwa alam adalah rumah kita dan kita harus menjaganya dengan baik.

Puisikedua dari enam rincian judul puisi tentang Rencana Merinci Makanan, khususnya tentang Ketahui Siapa yang Makan. Semoga bermanfaat.

Alam merupakan sebuah anugerah dari Tuhan. Keindahan dan kemegahannya membuat banyak orang ingin mengabadikannya, baik berbentuk lukisan, foto, film, lagu, hingga puisi. Jika kamu tertarik menulis puisi bertema tersebut, simak beberapa contoh puisi pendek tentang alam yang bisa menjadi inspirasimu. Alam merupakan hasil karya dari Sang Maha Pencipta. Maka wajar jika manusia terkagum-kagum akan keindahannya. Untuk mengekspresikan kekaguman tersebut, beragam cara bisa dilakukan, sebagai contoh dengan menulis puisi pendek tentang dengan foto atau video yang menggambarkan jelas sebuah momen, tulisan memberikan kebebasan bagi pembacanya untuk berimajinasi. Karena itu, banyak orang yang menjadikan keindahan alam sebagai tema karya puisi pendek tentang alam tidak melulu menceritakan keindahan dan kekaguman penulisnya saja, lho! Ada juga contoh puisi pendek yang menceritakan tentang kerusakan dan bencana alam. Puisi-puisi tersebut biasanya adalah bentuk ekspresi dari keresahan sang tertarik mencoba menulis puisimu sendiri? Jika kamu sedang belajar membuat puisi, ada baiknya kamu simak beberapa contoh puisi pendek tentang alam ini. Mungkin saja setelah membacanya kamu akan lebih mudah merangkai kata-kata. 1. Di Sekitar Sungai Air beriak tenang Bayang-bayang pohonan teduh dan rindang Padang luas dan sawah terbentang Jalanan sepi dan damai Ketika matahari mulai terbenam Nun jauh di sana Di desa yang teduh dan tenteram Asap mengepul Dari dapur-dapur rumah yang tersembul Bapak, ibu, anak-anak Mereka semua sudah pulang Mandi dan memasak membuat makanan malamnya Dan dari sawah bangau-bangau beterbangan burung-burung terbang merendah pulang ke sarangnya dalam kegelapan pohonan Anak-anak bangau-bangau dan burung-burung itu Seperti kita mereka terbang jauh mengembara namun pulang juga ke bumi karena mereka mencintai bumi dan mencintai rumah mereka yang tenteram mencintai kampung halaman dan tanah kelahirannya. Abdul Hadi WM, Di Tepi Sungai Contoh puisi pendek tentang alam yang pertama ini menceritakan tentang keindahan pedesaan. Digambarkan, sebuah sungai yang tenang melewati desa tersebut. Membuat burung bangau sering datang untuk mencari makan. Tidak hanya menggambarkan tentang keindahan alam saja, contoh puisi pendek tadi juga menggambarkan kecintaan penulis pada kampung halaman. Jika kamu sedang merantau ke kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya, mungkin puisi ini bisa mengingatkanmu pada keluarga di rumah. Sesekali, cobalah hubungi mereka agar tahu kamu baik-baik saja. Baca juga Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya! 2. Pantai dan Gemuruh Ombak Kubiarkan kakiku dihempas air Aku tetap berdiri di atas hamparan pasir Sesaat air merendamnya sebagian Sesaat juga hilang menjauh Yang tersisa hanya hamparan pasir halus Tatapan mataku jauh tak berujung Melihat hamparan air yang sebentar mendekat, sebentar menjauh Indah kulihat Membawa jiwa ini tenang, damai Seakan tidak ada satu masalahpun dijiwa ini Telingaku mendengar suara gemuruh ombak Yang takkan pernah berhenti Kecuali kita beranjak jauh Dari pantai Zanna Atjep, Pantaiku Contoh puisi pendek tentang alam ini menceritakan tentang keindahan pantai. Mungkin sang penulis menumpahkan kegembiraannya saat bermain-main dengan ombak dan pasir pantai. Baginya, suasana pantai membuatnya merasa tenang dan damai. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama saat di pantai? Jika iya, cobalah ekspresikan kesenangan itu dalam bentuk kata-kata indah. Jangan lupa ambil foto yang lucu saat kamu berada di sana, untuk melengkapi tulisanmu. Baca juga Yuk, Baca Pantun Nasehat dan Maknanya untuk Kehidupanmu di Sini! 3. Alam dan Waktu Saya di sini bukan untuk jejak hujan yang panjang. Tapi ada sebuah bangkai yang terlipat dalam lumpur. Dan seekor burung bertengger di atasnya. Saya di sini bukan untuk alam yang rongsokan. Tapi ada seekor anjing yang menghirup udara busuk, lalu meraung dan ulat-ulat berbaris di kakinya. Apakah waktu sebetulnya, apakah duka. Di bangkai itu berkilau arloji, berdetik saja ia sejak tadi. Goenawan Mohamad, Lanskap Contoh puisi pendek tentang alam di atas seolah-olah menggambarkan pegunungan atau hutan yang tandus. Lewat puisi itu, Goenawan Mohamad berkata bahwa alam juga memiliki umur. Tiap detik berlalu, umurnya semakin memendek. Meski umurnya semakin tua, bukan berarti manusia harus pasrah dan menunggu kehancuranya. Kata-kata “Saya di sini bukan untuk alam yang rongsokan,” adalah bentuk protes tersebut. Karena itu, mulai jaga lingkungan agar waktu yang dimiliki manusia untuk tetap tinggal di bumi semakin lama. 4. Alam Semakin Rusak Dahulu rimba raya hijau menawan Aneka pohon tumbuh merimbun Kokoh menjulang ke puncak awan Berkembang di tanah Perawan Persediaan air tersimpan aman Tertahan dalam batang pohon resapan Biar kemarau berbulan-bulan Takkan terjadi fenomena kekeringan Sungguh nyata sebuah karunia Tuhan mencipta hutan untuk kita Tapi tangan-tangan jahil dan nista Merusak rimba raya seisinya Lalu hutan yang luas membentang Ditumbuhi pepohonan tinggi menjulang Rampak rindang perlahan menghilang Berganti gundul rusak semakin gersang Ijoel Anderlie, Rimba Raya Semakin Rusak Kerusakan hutan merupakan isu yang diangkat pada contoh puisi pendek tentang alam ini. Bagi penulis, hutan adalah karunia yang senantiasa menyokong kehidupan manusia. Tapi sayangnya, semakin hari hutan semakin gundul dan hancur. Kesedihan sang penulis hendaknya bisa kita renungi. Memang, manusia membutuhkan sumber daya dari hutan untuk tetap hidup, misalnya lahan atau kayu. Tapi, hendaknya tidak berlebih-lebihan dan merusak hutan dengan sia-sia. Baca juga Kumpulan Contoh Puisi tentang Pahlawan dari Para Sastrawan Ternama 5. Karya Tuhan Berabad-abad wajah Tuhan bertaburan, jadi ayat-ayat alam yang berserak pada batu-batu. Tiap perciknya menjelma wajah yang berbeda. Berabad-abad wajah Tuhan bertaburan dalam serpihan cinta sekaligus sengketa. Berabad-abad pula Adam gelisah mencoba menyatukan wajah Tuhan dalam gambaran seutuhnya. Namun selalu sia-sia ia. Sebab, Tuhan lebih suka hadir dalam keelokan yang beraneka. Pada keelokan pohon dan keindahan batu, pada keperkasaan ombak, dan kediaman gunung. Pada wajah suci seorang bayi dan hangat matahari dan pada wajah manis seorang istri, Tuhan hadir dalam senyum abadi. Berabad-abad wajah Tuhan bertebaran pada ayat-ayat alam yang selalu menemukan tafsir sendiri. Ahmadun Yosi Herfanda, Ayat-Ayat Alam Contoh puisi pendek tentang alam yang kental dengan nuansa islami ini tidak hanya menceritakan keindahan alam, tapi juga kekaguman pada Tuhan. Sang penulis terpukau sekaligus bersyukur melihat saat melihat indahnya langit, gunung, laut, dan bebatuan. Mampu melihat dan menikmati alam seperti pengalaman sang penulis merupakan rezeki dari Allah. Karena itu, ucapan syukur baiknya selalu dilantunkan setiap kali kamu terpana akan keindahan alam. Seperti yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Baca juga Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam 6. Bencana Datang Manakala bencana melanda dan kau masih sibuk nyinyir ke sana ke mari, tak peduli yang kesakitan, meraung-raung dalam duka, tak peduli kau, maka kau tentulah hanya daging berjalan, bukan lagi manusia. Apalagi ketika bencana menghantam dan kau justru senang beroleh kesempatan untuk menohok lawanmu, mengaitkan sikap dirinya dengan bencana yang datang, memprovokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawanmu, maka kau tentu dan pastilah hanya seonggok sampah. Manakala bencana datang marilah bersatu ulurkan tangan bantu sesama dan bukannya justru jadikan bencana sarana menghina dan menista. Berty Sinaulan, Manakala Puisi tentang alam tadi ditulis sebagai bentuk kesedihan penulis terhadap bencana gempa yang terjadi di Lombok dan Bali pada Agustus 2018. Sayangnya, kondisi Indonesia pada saat itu tengah panas karena menjelang pemilu. Adanya bencana alam malah menjadi alasan untuk saling menghina lawan politik. Jika kamu termasuk orang yang beruntung karena tidak terkena dampak gempa, maka bersyukurlah selalu. Apabila kamu memiliki rezeki yang berlimpah, berbagilah pada saudara-saudara yang ada di daerah bencana. Sekecil apa pun bantuanmu, pasti akan tetap berguna bagi mereka. 7. Lautan Kebebasan Daratan adalah rumah kita dan lautan adalah kebebasan. Langit telah bersatu dengan samudra dalam jiwa dan dalam warna. Ke segenap arah berlaksa-laksa hasta di atas dan di bawah membentang warna biru muda. Tanpa angin mentari terpancang bagai kancing dari tembaga. Tiga buah awan yang kecil dan jauh berlayar di langit dan di air bersama dua kapal layar bagai sepasang burung camar dari arah yang berbeda. Sedang lautan memandang saja. Lautan memandang saja. Di hadapan wajah lautan nampak diriku yang pendusta Di sini semua harus telanjang bagai ikan di lautan dan burung di udara. Tak usah bersuara! Janganlah bersuara! Suara dan kata terasa dina. Daratan adalah rumah kita, dan lautan adalah rahasia. Rendra, Lautan Puisi karya sastrawan asal Jawa Tengah ini, mungkin akan membuatmu berimajinasi tentang lautan. Bayangkan wajahmu diterpa angin, telingamu digoda gemuruh ombak, dan matamu dimanjakan langit biru yang luas. Tidak hanya bisa membuat pembacanya hanyut ke dalam imajinasi, makna pada puisi ini juga sangat dalam. Rendra menggambarkan betapa luas dan indahnya lautan dengan kebebasan. Baginya saat manusia merasakan kebebasan mereka bisa menjadi apa saja. Baca juga Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding Adakah Contoh Puisi Pendek tentang Alam Tadi yang Jadi Favoritmu? Dari tujuh puisi di atas, adakah yang menjadi favoritmu? Apakah kamu terinspirasi untuk mencoba menulis puisimu sendiri setelah membacanya? Jika sudah, tunggu apa lagi, ambil pena dan kertas lalu tulis sebelum idemu lenyap. Puisi memang sebuah media yang cocok untuk berekspresi, tapi baiknya mengandung pesan. Sebagai contoh, puisi tentang alam tadi, ada yang mengandung sindiran sosial, ada mengandung pesan marah, gembira, bahkan doa. Jika kamu suka membaca puisi, jangan lupa kunjungi artikel puisi ruang pena lainnya di KepoGaul. Kamu bisa menemukan beragam tema puisi, mulai dari keluarga, guru, orang tua, cinta, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisBayu SetoMochammad Bayu Seto merupakan alumni Ilmu Hubungan Internasional UMY. Lelaki dengan hobi menulis ini sempat terjun di bidang film pendek sebagai script writer dan sutradara dan memenangkan beberapa penghargaan. Tidak hanya film, ia juga merupakan coffee enthusiast. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. Bagaimanacerita lengka puisi kritikan terhadapa alam yang rusak dalam bait puisi palung semesta yang dipublikasikan berka puisi, apakah bercerita seperti puisi bumiku menangis atau puisi alamku telah rusak atau berkisah seperti cerita puisi tentang menjaga alam. Untuk lebih jelasnya puisi kritik untuk alam yang rusak disimak saja puisi
Kumpulan puisi tentang hutan yang rusak. Puisi alam kali ini adalah puisi bertema lingkungan yang menceritakan tentang kerusakan mana hutan yang rusak artinya keindahan hutan tak lagi menghijau atau hutan tak lagi alami, sebagaimana fungsi hutan yang kerusakan hutan terjadi akibat ulah manusia yang mementingkan hajat pribadi dari pada memelihara atau melindungi alam sehingga hutan gundul karena penebangan hutan secara liar umumnya ketika hutan rusak akan berdampak pada lingkungan yang menyebabkan banjir, tanah longsor dan lain diketahui hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak spesies tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi diantaranya pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya yang menempati areal yang sangat merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaan sehingga patut di jaga, jangan sampai hutan rusak lalu membawa bencana karena alam murka dengan kelakuan kita sendiri yang tak menjaga keindahan hutan yang dianugerahkan Tuhan kepada yang rusak merupakan suatu ancaman yang paling besar terhadap hutan itu sendiri dan juga alam ini biasanya terjadi karena penebangan liar alih fungsi hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan dan eksploitasi hutan secara tidak lestari baik untuk pengembangan pemukiman, industri, maupun akibat puisi alam atau puisi bertema lingkungan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak dikesempatan merupakan puisi kepedulian tentang hutan yang mengkritik alam dan lingkungan yang rusak terutama kerusakan masing masing judul puisi lingkungan dengan tema puisi tentang hutan yang rusak dipublikasikan antara lainPuisi hutan kitaPuisi hutanku beralih fungsiPuisi ratapan hutanPuisi rimbaku hilangPuisi yang kuminta dari sunyiPuisi di tanah iniPuisi hutan gundul terjarah Sang ambisiPuisi di mana nuraniPuisi hutanku dahuluPuisi hutan gundulSepuluh contoh puisi tentang kerusakan hutan akibat ulah manusia atau puisi hutan yang rusak yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi pembaca yang menyukai menulis puisi tentang alam indonesia atau puisi bertema tentang Puisi Tentang Hutan yang RusakPuisi tentang hutan yang rusak adalah kumpulan puisi dari rangkaian kata-kata kepedulian terhadap lingkungan yang dirangkai dengan kata kata alam dan kata kata puisi tentang hutan sehingga menyajikan puisi tentang kerusakan makna puisi tentang hutan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja masing-masing puisinya berikut Hutan KitaOlehSihal AmuyDaun-daun gugurRanting-ranting yang rapuhBerserakan di tengah hutanAku terduduk di atas tunggu kayu yang sudah matiMana lagi hutanku yang duluDaun rindang indah cemerlangTempat hewan-hewan bermain girangKini telah gundul terlihat gersangSudah tiada lagi keindahanTanah-tanah bekas terbakarKotor berdebuKesejukan berubah menjadi panasAkibat dari tangan-tangan jahilOrang-orang serakahHanya mementingkan diri sendiriTanpa memperdulikan akibat dari perbuatannyaPUISI HUTANKU BERALIH FUNGSIOleh Bundha NetaDulu hutan ini rimbunPenuh pepohonan dan rerumputanBurung-burung bernyanyi riangSambil berdendangSuaranya merdu mengalun syahduSeperti harmoni laguMengiringi pagi ketika mentariMembuka hariHutan ini tampak suburDengan berbagai tumbuhan dan hewanTapi kini.....Pepohonan ditebangDijadikan ladangSebagian dibangun gedung nenjulangHilanglah habitat binatangKarena keserakahan sebagian orangMenggunduli hutanAkhirnya bencana melandaMerugikan manusia dan makhluk lainnyaBack to list puisi tentang hutan ↑PUISI RATAPAN HUTANKarya Ratih MartadisastraAdalah aku melebur bersama laraHidupku teramat sengsaraNamun, aku tak kuasaMelihat ketamakan manusiaHingga aku tertatih dan terus tersakitiAkulah hutan yang tergerogotiOleh tangan-tangan yang hanya memikirkan ego sendiriDemi mengumpulkan pundi-pundiTuhan, mengapa ini terjadi?Kulihat awan tak lagi seputih melatiKabut asap menutupiTiada lagi indahku kiniDimana hati nurani?Mungkinkah telah mati?Tak ada sedikitipun peduliWahai, manusia sadarlah diriJangan biarkan hal ini terus terjadiAtau semua akan matiBack to list puisi tentang hutan ↑Puisi Rimbaku HilangKarya Dang RajoKicau burung tiada lagiBerlalu bersama hutan yang matiRimbaku musnah tinggalkan gersangDijarah penguasa karenakan uangSungai kering perigi tandusHutan nan hijau sudahlah pupusIndah dan damai tinggallah mimpiTertulis hanya di dalam nyanyiAnak negeri ayo kemariJangan biarkan keadaan iniSegera bangkit siapkan diriTumbuhkan lagi bumi pertiwiHutan dan rimba paru duniaSudah terjangkit tuberkulosaAnak cucu keturunanmu nantiJangan kau warisi bumi yang matiBack to list puisi tentang hutan ↑Yang Kuminta dari SunyiKarya Susan SwanshAku sirna tanpa kuning dedaun yang melayangDan jatuh bagai gemerincing loncengTanpa desah basah napas angin malamYang mengecup pelipis hari-hari hitamAku akan tiada, seandainya padang dalam diriku berhenti berbungaHujan yang kucinta, usapan hangat surya, menebar jala dukaCiuman musim menelʌnjangiku dalam gigil dinginDan guruh mencʋmbuku sampai biru layuBumi yang pengasih ini begitu pengapKelembaban bunga viola hanya milik putik-putik kotaYang di bangun di udara cemaraMembentang dari bintang-bintang dan cahayaPulangkan daku, oh kesunyianKuingin kembali jadi sosok masa silamDalam kedamaian padang rumput dan ilalangMenikmati hening tepi sungai ungu, di balik rimbun rambut perʌwankuSepi, kembalikan padaku kado-kado sejatimuMenara-menara akar yang menjulang tiangDalam ketakziman aroma hutan tuaDan petrichor selepas auroraBack to list puisi tentang hutan ↑Di Tanah IniKarya T. Maulana. IbrahimDi NegeriJalan menuju peradabanadalah membabat hutan laranganSisakan akar bergelimpanganDemi gelar negeri industrialDi negeri inibakar membakar hal biasa bukan sesuatu yang luar biasaWalau binasa tak bersisa sang penguasha ketawaDi negeri iniPenguasha pentingkan uang dibandingkan hutanPenguasa sang pemerk0saPengusaha sang durjanaDi negeri iniRebutan rempah hasilkan penjajahanRebutan hutan hasilkan pembakaranRebutan kekusaan hutan dikorbankanDi NegeriMonyet itu bukan ada di hutanOrang utan bukan ada di rimba rayaApalagi tikusMereka itu kini bersarang di SenayanBack to list puisi tentang hutan ↑PUISI HUTAN GUNDUL TERJARAH SANG AMBISIKarya Fhendi gundul tak lagi indahAkibat tangan tangan jahil berulahKarna termakan ambisi yang menjarahKeindahan alampun hilang bagai musnahHilang keasrian pepohonan yang beribuTerpenggal jatuh tinggal butiran debuMenyisakan asap putih dan abu abuMeninggalkan luka perih menyayat kalbuHijau daun daun tak lagi terpandangiHanya terik mentari yang menerangiDan gumpalan asap yang terselubungiGerimis hujan seakan enggan berbagiKini tiada lagi merdu kicauan burungYang biasa terdengar dilereng gunungAlam serupa bersedih diam merenungSemuanya membisu bagai mematungBack to list puisi tentang hutan ↑DI MANA NURANIKarya Lilin. STak ada lagi penghijauan di hutan sanaHanya gersang dengan tanah kering terbelah retakDi manakah nurani kita semuaTerkikis hina tak berakhlakTak berhati, kau tebang semua pohon di hutanMalah ada yang sengaja menyulut api membakarnyaDemi ambisi semata kaulakukanKesampingkan dampak akan perbuatannyaKaubangun bisnis di atas penderitaanDemi investasi, hutan kaujadikan ladang penghasilanHutan kaujadikan perindustrianHutan kaujadikan lapangan perusahaanKini, fungsi hutan tak lagi didapatiPenyerapan air pun seolah matiBanjir terjadi di mana-manaLongsor pun tak dapat ditepis sebelah mataBack to list puisi tentang hutan ↑PUISI HUTANKU DAHULUKarya Lukman SambongiAsri, sejuk dipandang mataKeelokannya sungguh luar biasaMembuat banyak orang jatuh cintaMengguras hasil bumi di dalamnyaTerpikat hati ingin mengjarah segala yang adaTanpa peduli dampak, erosi melanda mengubahMaka malapetaka tiada bisa ditundaKarena segelintir ulah para perambahDahulu, sangat indah, masih terbayangDi ujung kelopak mataku yang sayub iniNamun, kesedihanku pun memuncak kiniMenyaksikan pohon pinus kesayanganTelah jadi abu dan bercampur lumpurSekarang terus membabat hingga menguburTiada pengganti tunas-tunas yang suburMusnahlah hingga masapun akan to list puisi tentang hutan ↑Puisi Hutan GundulOleh Suryati SurAlam ini menangis meratapi takdirnyaDulu engkau rindang penuh dengan senyumanKini menangis tanpa keindahanDulu engkau pelindung alamKini gundul dengan kegersanganHutanku kini butuh penyelamatanSeakan teriak merintih menangisiMengharap penghijauanOh hutanku kini gundulKarena ulah insan yang tak bertanggung jawabIsak tangismu seakan tak di gubrisnyaEngkau rusak seakan mati alamkuKemana hutankuKemana rindangmuKemana penghijauan yang duluKini rusaklah alam negrikuDemikianlah kumpulan puisi tentang hutan yang rusak. Simak/baca juga puisi alam yang lain di blog ini, semoga puisi tentang kerusakan hutan diatas menghibur dan bermanfaat bagi pembaca yang mencintai lingkungan. Sampai jumpa pada tema puisi tentang alam selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Ungkapanperasaan tentang lingkungan dapat diluapkan melalui puisi. Dalam penulisan puisi tentang lingkungan, para penyair kontemporer cenderung menulis seputar keindahan dan kerusakan alam, terutama efek negatif dari aktivitas manusia di planet Bumi. Lingkungan sekitar kini semakin rusak karena pencemaran yang dilakukan manusia. Kumpulan puisi tentang lingkungan hidup yang rusak. Bagaimana cerita puisi lingkungan dalam bait puisi alam yang diterbitkan blog berkas puisi. diantaranyaPuisi jasad rimbaPuisi pada yang raibPuisi hutanku dahuluApakah berkisah seperti puisi rusaknya lingkungan atau puisi lingkunganku ataukah puisi tentang lingkungan yang hijau dan lebih jelasnya puisi tentang lingkungan hidup disimak saja puisi bertema lingkungan dibawah ini dalam deretan bait kumpulan puisi tentang lingkungan hidup yang rusakPUISI JASAD RIMBAKarya NadyaIbu yang bumi meratap pasrahLuka sekujur tubuh memerah tanahTatap ayah menghimpun tetes laraMenghiba, menatap rumah rimbaJasad rimba tertidur di ranjang baraTubuhnya tinggal belulang arang jelagaAsap menari iring kemana lidah paling apiMencabik batang-batang semiAngin yang gemuruh membawa sesakBocah riang tersendakBayi-bayi membiru ditetek jarum-jarum suntikNapas hanya menunggu keajaiban vulkanikMereka dalam sakit pecahnya tangan keserakahanMendaur ulang menghalalkan kematianTerkulai nafsu ambisiDari ulah diktator sebagaian kaum berdasiPADA YANG RAIBKarya Anik SusantiDi pemujaan sepi, deru mengiang gemuruhSemakin sunyi pilar-pilar hijau runtuhHanya suara angin bekas dirubuhnya pusakaRaib suara satwa-satwaAir tak punya hentiannyaRiang euforia kicau hilangMenghantui alamku adalah bencanaDebat kosong pusara para rindangMenjadi mendiang hutanBumi sudah bergelar senjaTitah Sang Kuasa merapikan ketentuanPinta udara masih ingin bersuaMeski sesak menyimpan harapanMenculik mimpi, tentang mangrove di tepi lautanSemoga di sini disentuh reboisasi pulaPada muda, lambai bermuaraHulu; paru-paru kota jangan sampai tiadaHUTANKU DAHULUKarya Lukman SambongiAsri, sejuk dipandang mataKeelokannya sungguh luar biasaMembuat banyak orang jatuh cintaMengguras hasil bumi di dalamnyaTerpikat hati ingin mengjarah segala yang adaTanpa peduli dampak, erosi melanda mengubahMaka malapetaka tiada bisa ditundaKarena segelintir ulah para perambahDahulu, sangat indah, masih terbayangDi ujung kelopak mataku yang sayub iniNamun, kesedihanku pun memuncak kiniMenyaksikan pohon pinus kesayanganTelah jadi abu dan bercampur lumpurSekarang terus membabat hingga menguburTiada pengganti tunas-tunas yang suburMusnahlah hingga masapun akan terkubur. Inilahpuisi tentang alam yang rusak dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan puisi tentang alam yang rusak yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang puisi tentang alam yang rusak. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca. Semoga bermanfaat. Ilustrasi alam, sumber inspirasi puisi. Foto PixabayPuisi merupakan karya sastra yang menjadi media untuk menyampaikan pikiran dan perasaan. Menulis puisi sebenarnya cukup mudah, sebab setiap peristiwa yang kita lihat, dengar, dan alami dapat dijadikan inspirasi untuk menulis. Alam menjadi salah satu tema puisi yang banyak ditulis. Sebab alam dengan segala keagungan dan problemanya mampu merangsang emosi dan perasaan, baik yang berupa kekaguman maupun kecemasan. Berikut ini adalah contoh puisi tentang alam yang dihimpun dari berbagai sumber Hamparan Hijau SawahkuPagi ini, matahari belum menampakkan sinarnyaMungkin karena ini masih terlalu pagiTapi, hamparan hijau sawahkuTelah membuat mata ini menikmatinyaBetapa indahnya karunia Sang PenciptaBegitu besar dan tak terhinggaAdalah bukti indah karunia-MuKini, matahari mulai menampakkan wajahnyaSinarnya menyeruak disela-sela daunMenambah cerahnya suasana alam desakuHamparan hijau sawahku adalah anugerah-MuAlam untuk Anak Cucu Kita Penulis Fouren S. Wijayaberkawan dengan kemewahan Dari mana semua kau dapat? Dari hutan yang kau tebang Dari hewan yang kau bunuh yang mau melihat keindahan alam dan masih mau menghirup udara segarIndahnya Alam Negeri IniPenulis Ronny MahariantoKicauan burung terdengar merduMenandakan adanya hari baruIndahnya alam ini membuatku terpakuSeperti dunia hanya untuk mataku sejenakKurentangkan tanganku sejenakSejuk, tenang, senang kurasakanMembuatku seperti melayang kegiranganKekagumanku sulit untuk kupendamPesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegunungan Tumbuhan yang menari-nari di pegununganBak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurnaMembuat semua orang terpanaMembuat semua orang terkesimaTetapi, kita harus menjaganyaAgar keindahannya takkan pernah sirnaIlustrasi alam. Foto PixabayPegunungan Menjulang tinggi, hijau dan kakuDan kabut selalu membungkusmuSerta awan selalu menyelimutimuTak ada satupun yang membatasimuTermasuk hujan yang tidak sekalipun menggerusmuKala burung bernyanyi menyambut pagiEmbun pagi berkilau tersirat sang mentariPohon-pohon bergoyang seakan menariMemberi harapan dan impian yang tinggiPegunungan yang hijau dan indahOh BumiPenulis Cut Amanda AzzahraMakhluk hidup berkeliaran di sudut-sudut bumi Air laut yang berwarna biru Daratan yang berwarna hijau Gedung-gedung pun menjulang tinggi Sungguh indah dan besar bumi ini Memberi tahu kepada manusia bahwa kau telah rusak tetapi, kenapa bumi masih sanggup menahan ini Manusia tidak memikirkannya Musibah-musibah yang menimpa Kurasa itu mungkin balasan bumi terhadap apa yang dibuat manusia selama ini... Aku berharap Tuhan membukakan pintu hati manusia Aku ingin melihat indahnya dunia ini yang tak pernah kulupakan sampai akhir hayat nanti uHqUV.
  • q7cjqozy4h.pages.dev/256
  • q7cjqozy4h.pages.dev/110
  • q7cjqozy4h.pages.dev/89
  • q7cjqozy4h.pages.dev/250
  • q7cjqozy4h.pages.dev/389
  • q7cjqozy4h.pages.dev/361
  • q7cjqozy4h.pages.dev/215
  • q7cjqozy4h.pages.dev/231
  • q7cjqozy4h.pages.dev/231
  • puisi tentang alam yang rusak